Home » Berita Dan Kegiatan » Berita Terkini » Seberapa Penting Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak?
Kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang penting untuk diperhatikan dan dijaga, di mana kondisi tersebut memungkinkan berkembangnya semua aspek, baik fisik, intelektual, dan emosional yang optimal serta selaras dengan perkembangan orang lain, sehingga selanjutnya mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kesehatan mental juga meliputi upaya-upaya dalam mengatasi stres, depresi, ataupun masalah-masalah yang ada.
Kondisi mental tiap individu tidak dapat disamaratakan, namun kondisi mental anak sering kali disepelekan oleh orang tua. Hal ini lah yang membuat tingkat depresi anak-anak terutama remaja meningkat. Seringkali anak justru merasa adanya tekanan yang diberikan orang tua dalam kehidupan sehari-hari, seperti memarahi anak, dan menghukumnya secara berlebihan saat anak melakukan kesalahan yang dapat memicu terjadinya gangguan mental pada anak. Dengan minimnya perhatian orang tua terhadap kondisi mental anak, anak-anak sering melampiaskan rasa stres atau depresinya dengan melanggar peraturan di sekolah. Menurut Bu Mira, salah satu guru BK di SMA Yuppentek 1 Tangerang, rata-rata murid yang melanggar peraturan sekolah adalah murid yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya, sehingga kondisi kesehatan mentalnya kurang stabil. “Saya sudah sering memberitahu orang tua murid tentang perilaku anaknya di sekolah yang melanggar peraturan, namun orang tua murid tetap tidak acuh, padahal bisa saja alasan perilaku tersebut adalah bentuk pelampiasan anak,” ucap Bu Mira.
Tindakan-tindakan orang tua yang dapat merusak mental anak diantaranya, yaitu:
Ada beberapa kasus yang terjadi di luar lingkungan sekolah juga. Seperti kasus antara Loly dan ibunya, Nikita Mirzani. Kasus tersebut didasarkan karena kurangnya komunikasi dan overprotective yang membuat mereka tidak saling terbuka satu sama lain. Sehingga Loly melampiaskan rasa stresnya dengan memilih hidup sendiri di luar negeri, jauh dari jangkauan orang tua. Selain itu, terdapat kasus seorang anak yang memiliki trauma karena melihat orang tuanya melakukan KDRT. Trauma tersebut membuat sang anak menjadi kurang bisa mengontrol emosi dan cenderung ekspresif menyerang atau melukai orang lain karena meniru tindakan KDRT yang dilakukan oleh orang tuanya. Kondisi kesehatan mental sang anak membuatnya sulit untuk berpikir jernih.
Terdapat beberapa alasan orang tua kurang memperhatikan kondisi kesehatan mental anak, di antara lain:
Dampak dari hal-hal tersebut adalah anak akan kehilangan kepercayaan diri, sulit mengambil keputusan, dan kesulitan menjalin hubungan sehat dengan orang lain. Solusinya, orang tua dapat menjalin kedekatan dengan anak melalui kegiatan positif, mengikuti pelatihan parenting untuk memahami kesehatan mental anak, dan membuka komunikasi serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman sehingga dapat membantu mencegah risiko gangguan mental pada anak, seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), depresi, gangguan adaptasi, bipolar, dan sebagainya.
Oleh karena itu, peran orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak sangatlah besar. Faktor-faktor kondisi lingkungan membuat anak rentan mengalami stres atau depresi. Orang tua harus menjadi tempat yang nyaman untuk anak agar anak dapat merasa aman dan terbuka ketika bersama orang tuanya. Lingkungan keluarga yang sehat dapat menjaga kesehatan mental anak.
Sumber:
Jemput Paksa Loly dan Apakah Sikap Anak Merupakan Cerminan Didikan Orang Tua. 21 September 2024. Klikdokter. Diakses pada 21 November 2024 dari https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/apakah-sikap-anak-ceriminan-didikan-orang-tua?srsltid=AfmBOoro5BqK8iWn3iM9xiy_K_usJrs-urR5pnkA__vTrIujx-2z6B7d