Pelaksanaan In House Training Learning Management System (LMS Moodle)
SMA Yuppentek 1 mengadakan pelatihan In House Training Learning Management System (LMS Moodle)
SMA Yuppentek 1 mengadakan pelatihan In House Training Learning Management System (LMS Moodle)
PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas) di SMA Yuppentek 1 sudah mulai dilaksanakan semenjak tanggal 6 september 2021.
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-76, SMA Yuppentek 1 Tangerang menyelenggarakan Upacara Pengibaran Bendera pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, pukul 07.00 s.d 08.30 waktu setempat, bertempat di lapangan sekolah SMA Yuppentek 1.
SMA Yuppentek 1 Tangerang melakukan kegiatan penyerahan Beasiswa semester ganjil tahun 2021-2022 untuk siswa dan siswi berpresetasi dari kelas X, XI, dan XII. Penyerahan beasiswa langsung diberikan oleh kepala sekolah kepada siswa dan siswi berprestasi yang disaksikan langsung oleh orang tua murid.
Gerakan Pramuka dasarnya adalah kepanduan tepatnya di tahun 1960, karena pendidikan kepanduan yang ada semakin lama berjalan tidak kondusif dan bahkan semakin banyak nama-nama kepanduan yang terbentuk sehingga membuat pemerintah Belanda tidak dapat menerima organisasi kepanduan Indonesia.
SMA Yuppentek 1 mengadakan pelatihan In House Training Learning Management System (LMS Moodle)
PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas) di SMA Yuppentek 1 sudah mulai dilaksanakan semenjak tanggal 6 september 2021.
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-76, SMA Yuppentek 1 Tangerang menyelenggarakan Upacara Pengibaran Bendera pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, pukul 07.00 s.d 08.30 waktu setempat, bertempat di lapangan sekolah SMA Yuppentek 1.
SMA Yuppentek 1 Tangerang melakukan kegiatan penyerahan Beasiswa semester ganjil tahun 2021-2022 untuk siswa dan siswi berpresetasi dari kelas X, XI, dan XII. Penyerahan beasiswa langsung diberikan oleh kepala sekolah kepada siswa dan siswi berprestasi yang disaksikan langsung oleh orang tua murid.
Gerakan Pramuka dasarnya adalah kepanduan tepatnya di tahun 1960, karena pendidikan kepanduan yang ada semakin lama berjalan tidak kondusif dan bahkan semakin banyak nama-nama kepanduan yang terbentuk sehingga membuat pemerintah Belanda tidak dapat menerima organisasi kepanduan Indonesia.