administrator SMA YUPPENTEK1, Author at SMA YUPPENTEK 1 - Page 5 of 6

SMA YUPPENTEK 1

Author: administrator SMA YUPPENTEK1

Volley Ball

Voli adalah salah satu cabang olahraga yang ada di sekolah SMA Yuppentek 1 Tangerang.

Read More »

English Club

Hi, welcome to the Yuppentek 1 Senior High School english club. Our English Club is
different than any other extracurricular,beacuse we prioritize the progress of each individual
and train their self-confidence.

Read More »

Kilas Balik Tentang Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka dasarnya adalah kepanduan tepatnya di tahun 1960, karena pendidikan kepanduan yang ada semakin lama berjalan tidak kondusif dan bahkan semakin banyak nama-nama kepanduan yang terbentuk sehingga membuat pemerintah Belanda tidak dapat menerima organisasi kepanduan Indonesia.

Read More »

Volley Ball

Voli adalah salah satu cabang olahraga yang ada di sekolah SMA Yuppentek 1 Tangerang.

Yuppta Creative Production

Yuppta Creative Production, adalah penggabungan antara ekskul seni kreatif, majalah saung, dan mading.

English Club

Hi, welcome to the Yuppentek 1 Senior High School english club. Our English Club is
different than any other extracurricular,beacuse we prioritize the progress of each individual
and train their self-confidence.

Memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia

SMA Yuppentek 1 Tangerang, sekaligus juga dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, maka kami mengadakan Lomba Bulan Bahasa bertemakan “Semangat Untuk Indonesia” pada hari kamis, 28 Oktober 2021.

Acara Penyerahan Beasiswa Semester Ganjil SMA Yuppentek 1 Tahun 2021-2022

SMA Yuppentek 1 Tangerang melakukan kegiatan penyerahan Beasiswa semester ganjil tahun 2021-2022 untuk siswa dan siswi berpresetasi dari kelas X, XI, dan XII. Penyerahan beasiswa langsung diberikan oleh kepala sekolah kepada siswa dan siswi berprestasi yang disaksikan langsung oleh orang tua murid.

Kilas Balik Tentang Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka dasarnya adalah kepanduan tepatnya di tahun 1960, karena pendidikan kepanduan yang ada semakin lama berjalan tidak kondusif dan bahkan semakin banyak nama-nama kepanduan yang terbentuk sehingga membuat pemerintah Belanda tidak dapat menerima organisasi kepanduan Indonesia.